Minggu, 18 Maret 2012

LELAKI TUA GENIT DAN TRANSAKSI TERSELUBUNG

Pagi ini, aku keluar kost untuk mencari makanan buat sarapan. Tempatnya di depan SD dekat kostku. Rencananya aku ingin membeli lauk dan sayur saja, lalu makan di rumah. Namun, melihat ramainya tempat jajan anak SD ini, aku tertarik pula untuk mencari makanan lain di sana sambil cuci mata. Gado-gado akhirnya menjadi pilihanku untuk mengisi perut pagi ini. 

Selesai makan gado-gado, aku pulang sambil membeli jeruk dan makanan ringan. Sebagai teman dalam menggarap tesisku.  Walaupun hanya bekerja di depan computer sambil duduk, namun energy yang terkuras lumayan banyak juga. Terutama otak. Makanya, aku membutuhkan asupan gizi yang cukup, berupa karbohidrat, protein, dan vitamin. Jeruk santang daun ini aku rasa cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C dalam tubuhku hari ini.

Kostku berada di ujung gang, sehingga saat pergi dan pulang dari manapun aku selalu melewati  toko grosir buku dan alat tulis yang berada di gang tersebut. Saat aku pulang dari sarapan tadi, kembali aku melewati dua orang lelaki tua yang sedang jongkok di samping tembok gudang milik toko alat tulis itu. Kedua pria itu sepertinya sedang melakukan transaksi rahasia. Terlihat dari  bahasa tubuhnya. Satu orang pria yang berbadan pendek agak gemuk, berkulit hitam, dan berambut klimis terlalu banyak minyak rambut itu menerima secarik kertas kecil yang bertuliskan angka-angka dari pria yang satunya lagi. Di tangan kirinya sudah banyak kertas-kertas serupa. Pemandangan seperti ini hampir aku jumpai setiap aku berangkat ke kampus di pagi hari. Tempat ini sepertinya adalah tempat pas bagi mereka untuk melakukan transaksi bisnisnya.

Tak lama kemudian, seorang pria membawa gerobak sampah datang menghampiri dua orang lelaki tua itu. Badannya kurus kecil. Kira-kira berumur 60 tahun. Aku mengenal lelaki ini. Dia adalah tukang sampah yang tiap pagi mengambil sampah dari kostku. Aku semakin heran. Ada apa kok Bapak Tukang Sampah ini ikut mampir ke sini? Aku terus memperhatikan mereka sambil berjalan pelan-pelan. Oh, ternyata Bapak Tukang Sampah ini juga memberikan secarik kertas kecil bertuliskan angka-angka. Aku terus bertanya-tanya dalam hati, bisnis apa sebenarnya yang dilakukan oleh para lelaki tua ini??

Aku sudah sejak lama memperhatikan aktivitas misteri ini. Setidaknya karena dua hal. Pertama, lelaki tua yang bertugas menerima secarik kertas kecil  itu sering membuatku muak dan kesal. Bayangkan, setiap aku maupun teman-temanku lewat di sini, atau bertemu dia di sekitar jalan ini, lelaki tua yang pendek, hitam dan rambutnya berminyak  ini bersikap sangat genit layaknya ABG tampan yang suka tebar pesona dan menggoda para wanita. Dia selalu saja menggodaku ataupun teman-temanku. Baik saat kami sedang jalan sendiri maupun saat bersama-sama.
Cewek…”
Kemana, neng..??
Mampir dulu, neng..?
Hei cewek cantik…”
Dan lain sebagainya..
Begitulah rayuan gombal amatiran yang selalu dikeluarkannya untuk menyapa kami. Dan yang mebuat aku neg, adalah ekspresinya yang terlihat mengerikan. Tersenyum-senyum dan matanya jelalatan. Sungguh pria tua bangka tak tahu diri..!! Kalau yang merayu Deni Cagur, mungkin aku justru bisa terpesona. Aku membatin.
Kedua, aktivitasnya yang hampir setiap pagi kujumpai terlihat seperti melakukan transaksi rahasia itu. Awalnya aku mengira, Lelaki Tua genit ini sedang melakukan jual beli suatu barang dalam skala kecil, yang akupun tak dapat menduganya barang seperti apa itu. Dan, karena mereka melakukannya disamping toko grosir alat tulis yang melayani penjualan dalam skala besar, makanya dia melakukan transaksinya diam-diam, karena kurang Pe-De berjualan di samping toko yang besar itu, begitu dugaan pikiran bodohku. Sungguh tidak masuk akal memang dugaanku ini, namun..aku sungguh tak dapat mengira-ngira transaksi apa sebenarnya yang sedang mereka lakukan.
Nah, pagi ini aku menjumpainya untuk kesekian kalinya, entah ke berapa, karena terlalu sering. Dan aku melihat Bapak Tukang Sampahku juga terlibat dengannya, maka aku bertekad kuat untuk mencaritahu sebenarnya apa yang dilakukan para lelaki tua itu. Sampai di kostan aku bertanya pada Ibu yang membantu beres-beres dan mencuci di kostan. Kebetulan dia sedang menjemur pakaian kami di halaman rumah. Aku menceritakan kejadiannya pada sang Ibu Cuci. Lalu dengan tertawa ibu itu menjawab.
Ohh..itu mah tukang Togel, Mbak..! Ha..ha..ha..
Terus, temanku satu kostan yang mendengar pertanyaanku juga menimpali.
Iya Mbak, itu tu tukang togel..
Oowhhh……” aku terperangah. Ternyata, transaksi terselubung ini adalah transaksi perjudian..

Hemmm aku baru mengerti sekarang, kenapa para lelaki tua itu melakukan transaksinya dengan berbisik-bisik dan jongkok seperti orang yang sedang menyembunyikan sesuatu.

Tak lama setelah aku masuk kamar kostku, Bapak Tukang Sampah datang untuk mengambil sampah di belakang rumah kost kami. Aku dengan segera menghampirinya ke belakang rumah.
Aku langsung tanyakan aktivitasnya di samping tembok pagar gudang toko buku tadi.
Bapak, tadi ngapain di pinggir jalan ngasih kertas ke orang dua di sana..?
Pendengaran Bapak ini sepertinya sangat bermasalah. Jadi, aku harus mengulang pertanyaannku beberapa kali dan mesti bersuara kencang. Dia tak paham-paham juga maksud pertanyaanku. Akhirnya, aku bertanya to the point dengan suara yang sangat kencang.
Bapak tadi dipinggir jalan masang TOGEL ya???
Nah..baru dia mendengar. Dia tertawa..
He he..iya .., kok tau neng?
Aku tak menjawab. Langsung saja aku ajukan pertanyaan berikutnya. Aku sungguh buta dengan masalah perjudian seperti ini. Akhirnya, aku mendapat informasi umum tentang perjudian terselubung yang dilakukan oleh para lelaki tua ini.

Lelaki tua genit itu pekerjaannya adalah sebagai perantara para pemasang togel ke Bandar togelnya. Dia mengambil kertas-kertas bertuliskan nomor togel itu, dengan gaji sebesar Rp.5000 per nomor yang dipasang. Aku berfikir, seandainya ada 10 orang yang memasang togel padanya, dia dapat Rp 50.000. Kalau ada 100 orang, maka dia apat Rp. 500.000. Hemm..mudah sekali orang ini dapat uang. Pikirku dalam hati.

Saat kutanya dimana tempat main togelnya, Bapak Tukang Sampah menjawab, Di sana neng, agak jauh..
Bapak pernah menang main togelnya..?
Dulu sih pernah neng,tapi udah lama banget....
Dapat berapa, Pak..?
Enam jutaan lah…”
Wah enak juga ya pak.? Kataku..
Kenapa neng nanya-nanya, pengen masang togel juga ya..?? Bapak Tukang sampah kembali bertanya padaku sambil tertawa. Sialan Bapak ini, kataku dalam hati. Namun, aku pura-pura tak menggubris pertanyaannya dan terus saja melanjutkan pertanyaan padanya.
Bapak sering ikutan masang togel begini..?
Ah ya kadang-kadang aja. Kalau lagi ada uang.. jawabnya.
Selama ini udah berapa kali Bapak menang togel nya?
Baru dua kali, neng....
Wah enak donk, Pak, kalo menang…”
Ya lumayan lah, neng, tapi yang kedua itu mah Cuma dapet sedikit.
Berapa, Pak..? tanyaku
Empat ratusan lah, itu yang dapet gede mah dulu sekitar tahun delapan puluh dua…” Wah, ternyata bapak ini main togel sejak aku belum lahir sampai sekarang. Lama juga ya. , aku membatin.

Kelihatannya dia tak mau ditanya-tanya lagi dan ingin segera mengangkut sampahnya, sehingga dia mengalihkan pembicaraan dengan bertanya padaku.
Si Satpam udah kesini belom? Dia menanyakan Pak Satpam yang bertugas mengurus kost kami.
Kenapa emangnya pak..? Tanyaku.
Ini nih, saya belum dikasih uang Oh..ternyata Bapak ini menanyakan gajinya membuang sampah dari kost kami.
Oww.. ga tau juga tuh, Pak. Ntar deh saya telfonin ya. Suruh kesini
Iya neng, udah ga ada uang nih jawabnya sambil berlalu membawa sampah.
Lalu aku berkata sambil berteriak.Makanya, jangan suka main togel lagi, Pak.!!
Aku masuk kembali ke kamarku.

Akhirnya, aku tau misteri Lelaki Tua Genit dan Transaksi Terselubung itu. Ternyata, dia adalah Mafia Togel Mata keranjang. Bergaya seperti  Play Boy tampan yang jadi rebutan para gadis cantik. Menggoda setiap wanita yang lewat didepannya dengan rayuan amatir, senyum sok manis, dan mata jelalatan. Tak peduli dimanapun. Ihh mengerikan sekali. Lain kali, kalau dia mengganguku lagi, akan kuberi pelajaran dia. Hati-hati transaksi Togelnya, Pak. Nanti ditangkap Polisi!

4 komentar:

  1. coba yang maen togelnya deni cagur....
    kayaknya ending ceritanya bakal agak beda y....
    ^_^.v

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat siang kepada semua saya pengen menceritakan suatu pengalaman pahit saya dalam berumah tangga mulanya saya menderita sekali mau makanpun susah cari uang beli beras dan aku tidak punya kerjaan lagi hutang di penjual beras juga sudah banyak tapi masih untung saya punya tetangga yang baik yang masih bisa meminjangkan uangnya kalau saya menbutuhkan uang dan secarah kebetulan juga ada tetangga yang menang angka kemaring lansung pasang yang 4D,katanya dia dapat angka tembus hasil ritual dari MBAH RIJI laluh saya minta nomor hpnya MBAH RIJI sama tetanggaku akhirnya saya di kasih nmor hp beliu jadi saya juga tidak berpikir panjang lagi saya lansung hubungi MBAH RIJI dan menceritakan semua masalah keluarga kami dan alhamdulillah saya di kasih angka sama beliu lansung 4D,dan saya coba2 pasang angkanya 100,ribu ternyata tembus waktu saya terima uangnya dari bandar hasil angka yang di kasih sama MBAH RIJI saya hampir pinsang karena belum pernah pegan uang sebanyak itu jadi saya minta trima kasih banyak kepada MBAH RIJI karena keluarga saya sudah merasah lebih baik dari sebelumnya jadi kalau anda pengen seperti saya silahkan hubungi MBAH RIJI DI NO/ 0823 4444 0428”insya allah beliu MBAH RIJI pasti menbantu segalah kesusahan anda,insya allah anda tidak akan kecewah trima kasih

      Hapus
  2. coba klo menang bagi-bagi sama yang buat tulisan ini,pasti ga akan ada lagi tulisan ini,hehehe...

    BalasHapus