Jumat, 30 November 2012

TUTORIAL TERAKHIR DI UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BENGKULU POKJAR MUKO-MUKO

25 November 2012.
Foto-foto berikut ini adalah dokumentasi sebagai kenangangan saat mengajar di UT Muko-muko, Bengkulu. Foto-foto ini diambil pada hari terakhir aku mengajar di sana. Meskipun hanya bertemu di kelas selama empat kali, namun kenangan belajar bersama mereka sungguh menyenangkan.

Ini foto bersama dengan mahasiswa semester IV yang masuk bimbingan matakuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) kelompok C. Semuanya berjumlah 14 orang. Sungguh merupakan pengalaman yang sangat berharga dapat bersama dengan mereka untuk belajar, berdiskusi, dan ngobrol-ngobrol. Saya doakan semoga mereka semua dapat menjadi guru yang baik.

Foto ini adalah foto bersama dengan mahasiswa semester III lokal C dalam matakuliah Pendidikan Matematika I. Mereka sungguh istimewa.





Sabtu, 21 April 2012

SEDIH




Sedih adalah keadaan emosi yang sering melanda setiap manusia. Setiap orang, apakah masih anak-anak maupun sudah dewasa, bahkan sudah tua pun pasti pernah merasakan kesedihan. Kesedihan itu manusiawi. 
Apa yang menjadikan seseorang itu merasa sedih?? Itulah yang berbeda-beda setiap manusia. Terkadang, untuk hal yang sama bagi satu orang itu dapat menjadikannya sedih, bahkan ada yang sangat sedih, namun ada juga yang merasa hal itu biasa-biasa saja. Jadi, penyebab kesedihan dan tingkat kesedihan itu relatif.

Lalu, bagaimana menyikapi perasaan yang sedang sedih?? Menurutku, kalau kesedihan itu membuatmu ingin menangis, maka menangislah. Setelah menangis, pasti kesedihanmu berkurang. Cara lainnya adalah dengan mengalihkan perasaan sedih itu ke hal-hal lain yang lebih bermanfaat dan bisa menghilangkan kesedihan. Misalnya, membaca alqur’an, sholat, nonton komedi, baca novel yang lucu, nonton kartun, main game, bersilaturahmi, jalan-jalan ke mall atau ke pantai, bersih-bersih rumah, atau dapat juga menulis. Seperti aku, menuliskan tentang kesedihan ini dalam rangka menghilangkan rasa sedih yang sedang menghampiriku. :)

Kesedihan itu normal. Kadang justru bermanfaat. Karena, kesedihan itu bisa menjadikan manusia lebih dekat pada Tuhan, dan mengalami titik balik kehidupan yang positif. Bagaikan kurva parabola yang terbuka ke atas. Perasaan sedih yang mendalam, adalah keadaan ketika kita berada pada titik puncak atau titik stasioner. Setelah melewati titik puncak, maka kurva tersebut akan berbalik arah ke atas. Ini menandakan pergerakan kehidupan pribadi yang positif saat manusia telah melewati kesedihan.  Manusia yang tak pernah bersedih, justru dipertanyakan kepekaan hatinya. Bisa jadi hatinya sudah mati. Namun, terlalu sering bersedih juga bisa merusak jiwa. Apalagi sedih yang berkepanjangan. Kau bisa menjadi manusia yang bermental buruk jika sering bersedih. Jika kesedihan datang, nikmatilah.., lalu..segera atasi kesedihan itu… Jangan terus-terusan berada pada titik stasioner…Jangan biarkan kesedihan terlalu lama mengganggu kehidupanmu..

Hidup ini memang tidak mudah. Tapi, bukan berarti kau harus bersedih setiap saat…
Hidup itu bagaikan kurva dari sebuah “fungsi”. Bisa naik, bisa turun, bisa mendatar.. tergantung bagaimana “fungsi” dari kehidupan kita…

Alhamdulillah, setelah menuliskan ini yang asal-asalan, kesedihanku langsung hilang.
Terbukti kan bahwa dengan menulis bisa mengatasi kesedihan.. :)

AYAM BERANAK, BUKAN BERTELUR

Sebuah berita di Liputan 6, Jum’at 20 April 2012, menyebutkan bahwa di Sri Lanka, seekor ayam betina melahirkan anak berupa ayam alias beranak. Kejadian ini sungguh langka dan tak seperti biasanya. Yang kita ketahui selama ini seekor ayam bertelur, mengeram, kemudian telurnya menetas. Namun, kali ini berbeda.
Pemilik ayam yang tinggal di kawasan pegunungan Sri Lanka, Ranjith Ekanayake mengatakan bahwa dari enam ayamnya, satu ekor di antaranya tidak mengeram telur. Ekanayake kemudian terkejut ketika ayam itu mengeluarkan anak dalam bentuk utuh tanpa telur. Anak ayam itu tumbuh sehat namun induknya mati.
Pejabat peternakan pemerintah Sri Lanka mengatakan ia tidak pernah mendengar kejadian seperti itu sebelumnya. Koran-koran setempat menerbitkan gambar pejabat peternakan itu yang sedang memeriksa kotoran induk ayam. Ia mengatakan telur ayam berkembang dalam sistem reproduksi ayam betina itu.
Di dalam sistem reproduksi induk ayam, telur tersebut mengalami inkubasi selama 21 hari dan menetas sebelum keluar dari induknya. Namun ayam betina itu mati karena pendarahan internal. Surat kabar Daily Mirror, Sri Lanka, dalam judul berita utamanya menyebutkan, "Ayam yang keluar lebih dahulu, bukan telur."
Kejadian ini merupakan kejadian luar biasa. Mungkin zaman dulu, pertamanya ayam memang melahirkan ayam bukannya bertelur kali ya… :), Kalau seterusnya ayam bakal beranak  seperti ini dan tak ada lagi ayam yang bertelur, jadi gawat nih bagi yang hobi makan telur… Bakalan tidak bisa makan telur ayam lagi dong..:)

MENJADI PRIBADI YANG INDEPENDEN

Tak selamanya orang itu menyukaimu. Tak selamanya orang itu memperlancar urusanmu. Tak selamanya orang itu berpihak padamu. Tak selamanya orang itu mendengarkanmu. Tak selamanya orang itu melihat wajahmu. Tak selamanya orang itu memperhatikanmu. Tak selamanya orang itu dapat menolongmu. Tak selamanya orang itu sependapat denganmu. Tak selamanya orang itu menghargai dirimu. Tak selamanya orang itu sesuai dengan harapanmu. Tak selamanya hidup itu indah..Untuk itu, persiapkanlah dirimu sekuat mungkin, untuk menghadapi segala kemungkinan-kemungkinan yang tak menyenangkan bagimu.

Berjiwa tenang, bermental kuat, bersifat independen itulah yang akan membuatmu lebih bahagia. Kau tak akan terlalu tergantung pada orang lain. Langkahmu kau sendiri yang menentukannya. Kebahagiaanmu tak ditentukan oleh sikap orang lain terhadapmu. Orang mau suka atau tidak suka terhadapmu, kau tak perlu terpengaruh. Luruskan niat, mantapkan hati, yakini dan jalani apa yang benar menurut Nya dan baik bagimu.

Menjadi pribadi yang independen bukan berarti tak peduli terhadap sesama dan lingkungan. Peduli itu tanda hati kita masih hidup. Maka, tetaplah kau tingkatkan kepedulianmu terhadap sesuatu yang memang perlu kau pedulikan. Berkepribadian independen juga bukan berarti egois atau semaunya sendiri. Pribadi independen adalah pribadi yang yakin terhadap diri sendiri, akrab dengan jiwa kita sendiri, tak tergantung dan tak mudah terpengaruh oleh orang lain. Dengan begini, kau tak akan merasakan kegalauan karena orang lain. Karena, cukup kepada Allah saja hendaknya kita menggantungkan segala sesuatu.

Sabtu, 31 Maret 2012

STATISTIK DAN STATISTIKA

Statistik dan statistika sepertinya dua kata yang sama. Padahal, keduanya memiliki arti yang sangat berbeda. Kebanyakan orang, seringkali keliru dalam menggunakan kedua istilah tersebut.

Istilah statistik dan statistika erat kaitannya dengan kegiatan penelitian, khususnya penelitian kuantitatif. Lalu, apa sebenarnya hasil yang di inginkan dari sebuah penelitian itu? Tentunya adalah informasi yang bermakna. Lalu, darimana informasi yang bermakna ini dapat kita peroleh? Tentunya, dari data. Jadi, sebenarnya yang kita inginkan dari sebuah penelitian itu adalah data. Dari data inilah kita dapat berbicara banyak hal.

Nah, dalam sebuah penelitian ini seringkali kita tidak dapat mengamati keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian karena beberapa hal, misalnya keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya. Oleh karena itu, sang peneliti cukup mengamati sebagian dari objek yang menjadi sasaran penelitian. Keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian kita ini disebut sebagai populasi, bahasa inggrisnya population. Sedangkan, sebagian objek anggota populasi yang diamati disebut sebagai sampel atau contoh, bahasa inggrisnya sample

Dari pengertian di atas, tentunya anda sudah dapat membayangkan bahwa populasi ataupun sampel itu berupa kumpulan objek-objek atau individu-individu. Oleh karena itu, di dalam sebuah populasi ataupun sampel ada ukuran-ukuran yang dapat memberikan ciri dari suatu populasi atau sampel. Karena kita berbicara dalam konteks penelitian kuantitatif, maka ukuran-ukuran yang dimaksud adalah ukuran numerik. Nah, ciri numerik dari suatu populasi disebut sebagai parameter, bahasa Inggrinya parameter, sedangkan ciri numerik dari sampel disebut statistik, bahasa inggrisnya statistic. Misalnya, rata-rata, median, proporsi, ragam(varian), dan sebagainya.

Lalu, apa gunanya statistik-statistik itu? Karena, sampel yang kita amati merupakan wakil dari keseluruhan objek yang semestinya kita teliti, maka statistik berguna untuk menduga parameter. Rata-rata sampel digunakan untuk menduga rata-rata populasi. Ragam sampel digunakan untuk menduga ragam populasi, dsb. Sebagai ilustrasi, misalnya kita ingin mengetahui rata-rata waktu tidur anak usia SD di Indonesia. Nah, karena untuk meneliti seluruh anak SD di Indonesia ini akan memakan waktu, tenaga dan biaya yang sangat besar, maka akan lebih baik jika kita mengambil sampel saja. Dari sampel yang kita peroleh itu, lalu dihitung rata-ratanya. Hasil yang didapat, kita gunakan untuk menduga rata-rata waktu tidur anak usia SD di Indonesia.
          Rata-rata waktu tidur hasil perhitungan dari data sampel itulah yang dinamakan statistik. Sedangkan, rata-rata waktu tidur anak usia SD di Indonesia yang besarannya tidak kita ketahui itulah yang dinamakan sebagai parameter.Untuk dapat melakukan pendugaan parameter ini maka diperlukan suatu ilmu yang disebut dengan statistika, bahasa inggrisnya statistics. Oleh karena itu, secara singkat Prof.Dr. Ahmad Ansori Mattjik,M.Sc  mengatakan bahwa arti kata statistika, adalah ilmu yang mempelajari tentang pendugaan parameter.
          Berbicara masalah data maka akan ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Yaitu, bagaimana cara menyajikannya, bagaimana cara mengolahnya, bagaimana cara menganalisisnya, dan bagaimana cara menyimpulkan hasil analisis data. Statistika berperan sangat penting dalam eksplorasi data. Tujuannya adalah agar data yang kita peroleh dari suatu penelitian dapat memberikan makna yang berarti. Oleh karena itu,lebih lanjut Prof.Dr. Ahmad Ansori Mattjik,M.Sc mendefinisikan statistika secara umum sebagai ilmu yang mempelajari dan mengusahakan agar data menjadi bermakna. Semoga, kita semua tak keliru lagi dalam memahami arti kata statistik dan statistika ini.   

    

LIBURAN


Liburan adalah masa yang sangat di tunggu-tunggu oleh kebanyakan orang. Baik itu oleh para pelajar, mahasiswa, maupun orang yang sudah bekerja. Ketika hari Jumat tiba, maka orang akan sangat senang karena sebentar lagi week end dan kalau hari minggu telah menjelang malam banyak orang yang mengeluhkan, ohhh.. senin lagi..senin lagi, kerja lagi..kerja lagi atau bagi para murid biasanya huh..sekolah lagi..sekolah lagi..upacara lagi..upacara lagi.. J Begitulah.., Sepertinya jika disurvey, banyaklah orang yang mengharapkan tibanya hari sabtu atau minggu dari pada hari senin. Orang lebih suka pada hari libur. Kenapa demikian??

Barangkali, karena kesibukan rutin di tempat kerja atau di sekolah/kampus membuat mereka lelah dan jenuh. Tingkat stress tinggi akibat banyaknya tugas maupun konflik-konflik kecil/besar yang terjadi di tempat kerja atau di sekolah/kampus. Otak mereka terus diperas untuk memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan atau pendidikan mereka. Sehingga, mereka menanti-nanti masa dimana mereka bisa terbebas dari tekanan-tekanan atau beban-beban profesinya, yaitu LIBUR.

Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan ketika libur?? Apapun profesi kita, liburan hendaknya dijadikan sebagai sarana untuk melakukan 3 hal, yaitu : Reffresing, Refleksi, dan Planning.

Reffresing

Reffresing sangat diperlukan bagi setiap manusia. Tujuannya untuk melepaskan stress dan mengendurkan syaraf-syaraf yang tegang akibat rutinitas kita. Bersenang-senanglah ketika refressing. Lepaskan semua penat dan ketegangan yang selama ini bersemayam dalam diri kita. Kita harus terbebas dari semua belenggu-belenggu profesi kita. Kita singkirkan sejenak hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas rutin kita di tempat kerja atau di sekolah/kampus. Jangan pikirkan pekerjaan, jangan pikirkan tugas kuliah, ketika kita sedang reffresing. Fokuslah untuk membahagiakan diri kita pada waktu ini. Supaya, setelah libur kita bisa lebih segar dan siap untuk melakukan aktivitas rutin kita yaitu kerja ataupun sekolah/kuliah.

Reffresing ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Bisa jalan-jalan ke tempat rekreasi, jalan-jalan ke kebun melihat tanaman-tanaman hijau (bagi yang punya kebun atau ke kebun orang bagi yang tidak punya kebun J), silaturahmi ke rumah teman/kerabat, olah raga, ke salon (bagi para wanita muda dan ibu-ibu J), nonton film di bioskop, membersihkan kamar dan menata buku-buku, membersihkan lingkungan rumah sambil menata bunga di taman misalnya, atau melakukan hobi kita masing-masing misalnya nonton drama korea sampai habis 60 episode hehehe. Tentunya masih banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan untuk refresing ini. Setiap orang memiliki kesenangan sendiri untuk melepaskan penatnya.

Prinsipnya di dalam reffresing ini, kita tetap melaksanakan hal-hal yang bermanfaat. Jangan sampai reffresing dengan kegiatan yang merusak diri atau lingkungan. Jika jalan-jalan sudah, olah raga sudah, nonton film sudah, silaturahmi sudah, sementara liburan masih panjang maka kita bisa mengisi waktu liburan dengan berkunjung ke toko buku/perpustakaan. Perbanyak membaca buku, supaya kita lebih cerdas dan wawasan bertambah. J


Refleksi

Liburan juga mesti dijadikan sarana untuk refleksi diri. Mengevaluasi apa yang telah kita lakukan selama ini. Bagi para siswa/mahasiswa, perlu mengevaluasi bagaimana kemajuan belajarnya. Bagaimana usahanya selama ini, apakah sudah tepat atau belum untuk mencapai target yang ditetapkan. Bagi para pekerja perlu mengevaluasi hasil kerjanya dan tindakan-tindakan dalam menjalankan pekerjaan. Mengevaluasi program diri ini sangat penting kita lakukan sebagai bahan dalam melakukan perbaikan dimasa datang.

Intinya, refleksi diri ini adalah introspeksi. Mengoreksi diri sendiri. Mulai dari hal terkecil sampai hal besar yang menyangkut program-program pribadi. Harapannya, setelah liburan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan selama ini tidak akan dilakukan lagi sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik.

Planning

Menyusun rencana ke depan sangatlah diperlukan ketika liburan. Setelah kita reffresing, menghilangkan semua penat dan mengendurkan syaraf-syaraf yang tegang, kita melakukan refleksi diri, agar mengetahui apa yang masih kurang dalam diri kita. Selanjutnya, hasil refleksi diri itu dapat kita tindak lanjuti dengan menyusun rencana yang lebih baik. Membuat strategi-strategi keberhasilan untuk masa depan, baik di tempat kerja maupun sekolah/kuliah. Misalnya, kalo hasil refleksi kita mengatakan bahwa selama ini aku sangat malas belajar, sehingga nilai raportku tidak bagus, maka kita harus membuat rencana : harus lebih giat belajar lagi..!!!! Begitulah kira-kiraJ

Rencana ini sangat penting kita buat. Karena, tanpa rencana hidup kita tidak akan terarah. Yang pakai rencana saja bisa terombang-ambing kesana kemari (terutama bagi yang sulit untuk konsisten J) apalagi yang tidak membuat rencana. Iya kan..?? Rencana untuk perbaikan diri itu merupakan niat baik. Dan setiap niat baik, pasti dicatat sebagai amal baik oleh malaikat, tak peduli rencana itu terlaksana atau tidak. Kita sebagai manusia hanya wajib berusaha untuk konsisten, menjalankan rencana yang sudah  kita buat, dan kalau ternyata di perjalanan kita tak dapat melaksanakan rencana kita, atau barangkali mesti memodifikasi rencana kita itu, ya tidak masalah. Karena, atas izin Tuhan lah kita dapat melakukan sesuatu. Kalau rencananya adalah : akan belajar lebih giat lagi, apa iya Tuhan tidak mengizinkan?? Selagi kita diberi nyawa dan kesehatan fisik + akal, rasanya Tuhan pasti mengizinkan. Untuk itu, yang perlu kita lakukan agar rencana kita dapat berjalan baik adalah berdoa supaya diberi kemampuan untuk konsisten terhadap niat baik kita, diberi kesehatan dan panjang umur.


Itulah tiga hal penting yang mesti ada dalam liburan kita. Agar liburan kita terasa bermakna, bermanfaat, dan mendapat berkah. Aminnn.

Minggu, 18 Maret 2012

LELAKI TUA GENIT DAN TRANSAKSI TERSELUBUNG

Pagi ini, aku keluar kost untuk mencari makanan buat sarapan. Tempatnya di depan SD dekat kostku. Rencananya aku ingin membeli lauk dan sayur saja, lalu makan di rumah. Namun, melihat ramainya tempat jajan anak SD ini, aku tertarik pula untuk mencari makanan lain di sana sambil cuci mata. Gado-gado akhirnya menjadi pilihanku untuk mengisi perut pagi ini. 

Selesai makan gado-gado, aku pulang sambil membeli jeruk dan makanan ringan. Sebagai teman dalam menggarap tesisku.  Walaupun hanya bekerja di depan computer sambil duduk, namun energy yang terkuras lumayan banyak juga. Terutama otak. Makanya, aku membutuhkan asupan gizi yang cukup, berupa karbohidrat, protein, dan vitamin. Jeruk santang daun ini aku rasa cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C dalam tubuhku hari ini.

Kostku berada di ujung gang, sehingga saat pergi dan pulang dari manapun aku selalu melewati  toko grosir buku dan alat tulis yang berada di gang tersebut. Saat aku pulang dari sarapan tadi, kembali aku melewati dua orang lelaki tua yang sedang jongkok di samping tembok gudang milik toko alat tulis itu. Kedua pria itu sepertinya sedang melakukan transaksi rahasia. Terlihat dari  bahasa tubuhnya. Satu orang pria yang berbadan pendek agak gemuk, berkulit hitam, dan berambut klimis terlalu banyak minyak rambut itu menerima secarik kertas kecil yang bertuliskan angka-angka dari pria yang satunya lagi. Di tangan kirinya sudah banyak kertas-kertas serupa. Pemandangan seperti ini hampir aku jumpai setiap aku berangkat ke kampus di pagi hari. Tempat ini sepertinya adalah tempat pas bagi mereka untuk melakukan transaksi bisnisnya.

Tak lama kemudian, seorang pria membawa gerobak sampah datang menghampiri dua orang lelaki tua itu. Badannya kurus kecil. Kira-kira berumur 60 tahun. Aku mengenal lelaki ini. Dia adalah tukang sampah yang tiap pagi mengambil sampah dari kostku. Aku semakin heran. Ada apa kok Bapak Tukang Sampah ini ikut mampir ke sini? Aku terus memperhatikan mereka sambil berjalan pelan-pelan. Oh, ternyata Bapak Tukang Sampah ini juga memberikan secarik kertas kecil bertuliskan angka-angka. Aku terus bertanya-tanya dalam hati, bisnis apa sebenarnya yang dilakukan oleh para lelaki tua ini??

Aku sudah sejak lama memperhatikan aktivitas misteri ini. Setidaknya karena dua hal. Pertama, lelaki tua yang bertugas menerima secarik kertas kecil  itu sering membuatku muak dan kesal. Bayangkan, setiap aku maupun teman-temanku lewat di sini, atau bertemu dia di sekitar jalan ini, lelaki tua yang pendek, hitam dan rambutnya berminyak  ini bersikap sangat genit layaknya ABG tampan yang suka tebar pesona dan menggoda para wanita. Dia selalu saja menggodaku ataupun teman-temanku. Baik saat kami sedang jalan sendiri maupun saat bersama-sama.
Cewek…”
Kemana, neng..??
Mampir dulu, neng..?
Hei cewek cantik…”
Dan lain sebagainya..
Begitulah rayuan gombal amatiran yang selalu dikeluarkannya untuk menyapa kami. Dan yang mebuat aku neg, adalah ekspresinya yang terlihat mengerikan. Tersenyum-senyum dan matanya jelalatan. Sungguh pria tua bangka tak tahu diri..!! Kalau yang merayu Deni Cagur, mungkin aku justru bisa terpesona. Aku membatin.
Kedua, aktivitasnya yang hampir setiap pagi kujumpai terlihat seperti melakukan transaksi rahasia itu. Awalnya aku mengira, Lelaki Tua genit ini sedang melakukan jual beli suatu barang dalam skala kecil, yang akupun tak dapat menduganya barang seperti apa itu. Dan, karena mereka melakukannya disamping toko grosir alat tulis yang melayani penjualan dalam skala besar, makanya dia melakukan transaksinya diam-diam, karena kurang Pe-De berjualan di samping toko yang besar itu, begitu dugaan pikiran bodohku. Sungguh tidak masuk akal memang dugaanku ini, namun..aku sungguh tak dapat mengira-ngira transaksi apa sebenarnya yang sedang mereka lakukan.
Nah, pagi ini aku menjumpainya untuk kesekian kalinya, entah ke berapa, karena terlalu sering. Dan aku melihat Bapak Tukang Sampahku juga terlibat dengannya, maka aku bertekad kuat untuk mencaritahu sebenarnya apa yang dilakukan para lelaki tua itu. Sampai di kostan aku bertanya pada Ibu yang membantu beres-beres dan mencuci di kostan. Kebetulan dia sedang menjemur pakaian kami di halaman rumah. Aku menceritakan kejadiannya pada sang Ibu Cuci. Lalu dengan tertawa ibu itu menjawab.
Ohh..itu mah tukang Togel, Mbak..! Ha..ha..ha..
Terus, temanku satu kostan yang mendengar pertanyaanku juga menimpali.
Iya Mbak, itu tu tukang togel..
Oowhhh……” aku terperangah. Ternyata, transaksi terselubung ini adalah transaksi perjudian..

Hemmm aku baru mengerti sekarang, kenapa para lelaki tua itu melakukan transaksinya dengan berbisik-bisik dan jongkok seperti orang yang sedang menyembunyikan sesuatu.

Tak lama setelah aku masuk kamar kostku, Bapak Tukang Sampah datang untuk mengambil sampah di belakang rumah kost kami. Aku dengan segera menghampirinya ke belakang rumah.
Aku langsung tanyakan aktivitasnya di samping tembok pagar gudang toko buku tadi.
Bapak, tadi ngapain di pinggir jalan ngasih kertas ke orang dua di sana..?
Pendengaran Bapak ini sepertinya sangat bermasalah. Jadi, aku harus mengulang pertanyaannku beberapa kali dan mesti bersuara kencang. Dia tak paham-paham juga maksud pertanyaanku. Akhirnya, aku bertanya to the point dengan suara yang sangat kencang.
Bapak tadi dipinggir jalan masang TOGEL ya???
Nah..baru dia mendengar. Dia tertawa..
He he..iya .., kok tau neng?
Aku tak menjawab. Langsung saja aku ajukan pertanyaan berikutnya. Aku sungguh buta dengan masalah perjudian seperti ini. Akhirnya, aku mendapat informasi umum tentang perjudian terselubung yang dilakukan oleh para lelaki tua ini.

Lelaki tua genit itu pekerjaannya adalah sebagai perantara para pemasang togel ke Bandar togelnya. Dia mengambil kertas-kertas bertuliskan nomor togel itu, dengan gaji sebesar Rp.5000 per nomor yang dipasang. Aku berfikir, seandainya ada 10 orang yang memasang togel padanya, dia dapat Rp 50.000. Kalau ada 100 orang, maka dia apat Rp. 500.000. Hemm..mudah sekali orang ini dapat uang. Pikirku dalam hati.

Saat kutanya dimana tempat main togelnya, Bapak Tukang Sampah menjawab, Di sana neng, agak jauh..
Bapak pernah menang main togelnya..?
Dulu sih pernah neng,tapi udah lama banget....
Dapat berapa, Pak..?
Enam jutaan lah…”
Wah enak juga ya pak.? Kataku..
Kenapa neng nanya-nanya, pengen masang togel juga ya..?? Bapak Tukang sampah kembali bertanya padaku sambil tertawa. Sialan Bapak ini, kataku dalam hati. Namun, aku pura-pura tak menggubris pertanyaannya dan terus saja melanjutkan pertanyaan padanya.
Bapak sering ikutan masang togel begini..?
Ah ya kadang-kadang aja. Kalau lagi ada uang.. jawabnya.
Selama ini udah berapa kali Bapak menang togel nya?
Baru dua kali, neng....
Wah enak donk, Pak, kalo menang…”
Ya lumayan lah, neng, tapi yang kedua itu mah Cuma dapet sedikit.
Berapa, Pak..? tanyaku
Empat ratusan lah, itu yang dapet gede mah dulu sekitar tahun delapan puluh dua…” Wah, ternyata bapak ini main togel sejak aku belum lahir sampai sekarang. Lama juga ya. , aku membatin.

Kelihatannya dia tak mau ditanya-tanya lagi dan ingin segera mengangkut sampahnya, sehingga dia mengalihkan pembicaraan dengan bertanya padaku.
Si Satpam udah kesini belom? Dia menanyakan Pak Satpam yang bertugas mengurus kost kami.
Kenapa emangnya pak..? Tanyaku.
Ini nih, saya belum dikasih uang Oh..ternyata Bapak ini menanyakan gajinya membuang sampah dari kost kami.
Oww.. ga tau juga tuh, Pak. Ntar deh saya telfonin ya. Suruh kesini
Iya neng, udah ga ada uang nih jawabnya sambil berlalu membawa sampah.
Lalu aku berkata sambil berteriak.Makanya, jangan suka main togel lagi, Pak.!!
Aku masuk kembali ke kamarku.

Akhirnya, aku tau misteri Lelaki Tua Genit dan Transaksi Terselubung itu. Ternyata, dia adalah Mafia Togel Mata keranjang. Bergaya seperti  Play Boy tampan yang jadi rebutan para gadis cantik. Menggoda setiap wanita yang lewat didepannya dengan rayuan amatir, senyum sok manis, dan mata jelalatan. Tak peduli dimanapun. Ihh mengerikan sekali. Lain kali, kalau dia mengganguku lagi, akan kuberi pelajaran dia. Hati-hati transaksi Togelnya, Pak. Nanti ditangkap Polisi!

AMANAH DAN ANUGRAH TERINDAH

Hari itu aku sedang dalam perjalanan menuju Kampus Darmaga. Aku naik angkot 03 sampai ke Terminal Laladon bersama dengan seorang temanku. Angkot yang kutumpangi sudah hampir penuh. Tempat duduk kosong hanya mampu menampung dua orang lagi.

Setelah setengah perjalanan, ada penumpang yang ingin naik. Seorang ibu muda yang cantik bersama dua orang anak. Satu anak perempuan berseragam SD kira-kira kelas satu atau dua. Satu anak lagi berada di gendongannya karena masih bayi. Selain menggendong bayinya, ibu muda tersebut jua menenteng tas yang sepertinya berisi pakaian atau popok sang bayi.

Postur tubuh ibu tersebut besar dan tinggi, sehingga ketika naik, angkot menjadi terasa sempit. Anaknya masuk terlebih dahulu dan langsung menempati tempat duduk yang kosong, tepat berada di depanku. Lalu, ibunya mengambil posisi disamping anak perempuannya itu. Karena belum mengerti tentang efektifitas tempat duduk di angkot dan tidak memahami bahwa badan ibunya yang besar itu membutuhkan tempat duduk yang lebih lebar, maka anak itu pun duduknya tidak pas pada posisi untuk badannya yang kecil itu. Sehingga, ibunya merasa kesulitan untuk duduk karena tempatnya sempit. Dia menyuruh anaknya untuk geser. Namun anaknya tidak bergerak. Karena angkot sudah hampir melaju kembali, dia meminta anaknya bergeser dengan suara dan nada yang lebih keras. Ibu muda itu terlihat sangat jengkel terhadap anaknya. Setelah mengerti maksud ibunya, barulah anak itu bergeser, memberikan ruang yang cukup untuk ibunya agar dapat duduk dengan nyaman.

Setelah angkot melaju, ibu muda itu terlihat masih jengkel terhadap putrinya. Dia mengomel dan mendorong-dorong kepala anak itu.
Bodoh amat sih jadi anak?!! Mukanya bersungut-sungut.
Disuruh geser dari tadi, diem aja! Dasar bodoh!! Kalau disuruh geser itu ya cepet geserrrr!!! Dia melanjutkan sambil mendorong-dorong kepala putrinya yang masih ingusan itu.
Hingga sekitar limabelas menit berlalu, ibu itu terus mengomel dan menghardik anaknya dengan sebutan bodoh. Anak itu diam saja, tak bergeming, bahkan ketika kepalanya di dorong oleh ibunya.

Aku yang duduk tepat di depannya, merasa geram sekali melihat pemandangan itu.  Aku tak tega melihat seorang anak yang masih kecil tersebut di perlakukan oleh ibunya sedemikian rupa. Aku memperhatikan wajah anak itu yang tak bergeming. Bisa jadi, anak ini sudah kerap kali dihardik oleh ibunya seperti itu sehingga dia tak merespon apa-apa.

Berdasarkan sudut pandangku, aku membaca ketakbergemingan anak ini. Dalam hati, mungkin dia membatin, Iya, memang aku anak bodoh. Anak bodoh. Aku anak bodoh. Selamanya, dimata ibu aku tetap akan menjadi anak bodoh…” Aku menjadi iba membayangkan bagaimana jika anak ini sering diperlakukan demikian oleh ibunya. Dalam hati, aku mengutuk tindakan ibu muda yang berbadan tinggi besar dan cantik ini.

Wahai para orang tua,,,
Anak itu adalah titipan Illahi. Anak adalah amanah yang harus kalian jaga dan akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. Anak adalah anugrah terindah di dalam hidupmu, sehingga semestinya kalian tak memperlakukannya semena-mena. Bagaimanapun perilaku dan keadaan anakmu, kau tak boleh sembarang saja menghardik dan mengasarinya dengan tanganmu. Dia membutuhkan perlindungan darimu sampai mereka dewasa. Dia membutuhkan kasih sayang darimu. Dia membutuhkan contoh darimu bagaimana cara menyayangi dan mencintai orang-orang yang dekat dalam hidupnya. Dia membutuhkan contoh bagaimana cara menyikapi keadaan yang tidak disukai. Dia membutuhkan contoh bagaimana mengungkapkan marah tanpa harus menyakiti. Agar,.. dia juga bisa berlaku tepat kepada anak-anaknya kelak ketika sudah menjadi orangtua. Agar dia dapat berlaku santun kepada sesama. Agar dia mengerti bagaimana menghormatimu. Dan yang terpenting adalah agar dia bangga memiliki orang tua yang baik sepertimu.

Mendidik anak dengan kelembutan itu adalah tugas orang tua. Akan bagaimana anakmu nanti, itu sangat ditentukan oleh caramu mendidiknya ketika kecil. Kalau kau penuhi otak dan jiwa anakmu dengan kata-kata bodoh , bandel, nakal, dan sejenisnya, maka itulah yang akan menjadi karakter anakmu. Kepribadiannya akan terbentuk oleh label-label yang kau berikan sendiri. Maka, mulai sekarang, berhentilah memberikan label buruk terhadap anakmu, semarah apapun kau terhadapnya. Karena, sikapmu hari ini terhadap anak kecilmu, akan terus membekas di hatinya sampai dia dewasa.

Cara mendidik anak yang benar juga merupakan bentuk rasa syukur atas amanah dan anugrah yang diberikan Tuhan kepadamu dalam bentuk anak. Coba kau bayangkan, di luar sana, banyak sekali wanita-wanita yang menginginkan untuk memiliki anak, namun belum juga diberi oleh Yang Kuasa. Bahkan, mereka sampai rela mengadopsi anak orang lain agar bisa sedikit memberikan kebahagiaan kepada dirinya. Apakah kau pernah berfikir, semua itu mereka lakukan karena apa..?? Tentu..,  karena mereka ingin merasakan di dalam hidupnya, bahwa betapa bahagianya mendidik anak dengan penuh kasih sayang.

Oleh karena itu, wahai para ibu, didiklah anakmu dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Kalau kau tak mampu mendidiknya dengan benar, lebih baik kau tak usah memiliki anak. Mintalah kepada Tuhan agar kau tak diberi amanah berbentuk anak. Alihkan saja jatah anak untukmu pada orang lain yang benar-benar menginginkannya dan bertanggungjawab untuk mendidiknya dengan baik. Agar anak-anak yang dititipkan Tuhan itu tidak hidup menderita di dunia ini. Dan agar anak tersebut nantinya juga dapat melahirkan dan mendidik generasi-generasi yang baik pula. Tak sepertimu!

Kawan, ini adalah bentuk rasa benciku terhadap para orangtua yang bersikap semena-mena dalam memperlakukan anaknya. Aku sangat membenci tindakan jahat itu!

OJEK PAYUNG

Kemarin sore, aku pulang dari kampus kehujanan. Lalu, memanggil anak tukang ojek payung untuk mengantarku pulang ke kost. Anak itu, berbaju basah dan terlihat kedinginan. Namun, dia merelakan payungnya dipakai oleh para penyewa demi selembar atau dua lembar uang ribuan.

Sebenarnya aku tak tega melihatnya kehujanan seperti itu. Ingin sekali aku mengajaknya berjalan bersama di bawah payungnya itu. Namun, aku berdua dengan temanku, sehingga payungnya tidak muat untuk bertiga. Untunglah, anak-anak tukang ojek payung memang sudah terbiasa berhujan-hujanan karena itulah pekerjaannya. Mereka tak lagi takut masuk angin, apalagi hanya sekedar basah. Tidak seperti diriku. Orang yang sudah dewasa begini, yang mestinya kekebalan tubuhnya lebih kuat dibandingkan anak seumuran mereka, sangat takut basah dan khawatir akan terserang flu karena kehujanan. Aku dan juga para penyewa ojek payung yang lain, lebih tega membiarkan anak-anak kecil itu basah kuyup dengan memberinya uang seribu atau duaribu rupiah, demi menyelamatkan diri dari serangan air hujan.

Setelah temanku naik angkot untuk pulang ke rumahnya, aku sendirian memakai payung sewaan itu. Kost ku masih agak jauh. Maka, ku ajak anak pemilik payung ini untuk berjalan bersamaku di bawah payung penjemput rejekinya ini. Meskipun bajunya sudah basah kuyup, namun akan sedikit lebih baik jika dia tak kehujanan selama mengantarku pulang.

Sambil berjalan, aku mengajaknya mengobrol. Aku tertarik untuk mengetahui siapa anak ini. Kuluncurkan beberapa pertanyaan terkait identitasnya. Diapun menjawab semua pertanyaanku sambil mendekapkan tangannya ke tubuh yang kedinginan itu.

Aku agak terperangah saat aku mendengar jawaban atas pertanyaanku : Sekolahnya kelas berapa, dek? Dia menjawab, Tidak sekolah lagi. Sudah berhenti. Lalu, aku semakin tertarik untuk bertanya lebih lanjut mengenai alasan kenapa berhenti sekolah. Dia mengatakan bahwa, tidak punya uang untuk membeli LKS.

Aku berfikir, benarkah yang diucapkan oleh anak ini? Bukankah anak sekolah dasar mendapat pendidikan gratis? Berarti, sekolahnya sudah tak perlu membayar lagi. Hanya tinggal membeli buku LKS saja tak mampu. Benarkah demikian?? Berapakah rupanya harga LKS itu? Setahuku, LKS itu tak lebih dari sepuluh ribu rupiah untuk masing-masing pelajaran. Sehingga, jika ada enam pelajaran maka maksimal para murid mesti harus membayar enam puluh ribu rupiah untuk membeli LKS per semester. Nah, apakah selama enam bulan sekali, orang tua anak ini tak jua mampu menyisihkan uang enampuluh ribu rupiah?? Sungguh mengenaskan.

Karena rasa tak percayaku, aku mengorek kembali mengenai alasannya berhenti sekolah. “Kau berhenti sekolah dengan sendirinya karena tak mampu membeli LKS atau dikeluarkan disekolah karena kau nakal?” Sejak aku melihat kehidupan anak-anak jalanan di kota ini, aku menjadi gampang curiga. Apakah anak-anak seperti ini benar-benar anak yang baik atau tidak. Karena, aku tidak suka dengan mereka yang berkelakuan tidak baik, seperti kebanyakan anak jalanan yang lain.  
Dia menjawab, “Tidak.., saya tidak nakal”. Aku masih belum yakin, sehingga bertanya kembali. “Atau, kau sendiri memang tidak punya keinginan bersekolah?” Dia menjawab, “Tidak begitu..”
Aku berhenti bertanya tentang hal itu. Aku berfikir, terserahlah apa alasannya. Yang jelas, aku ingin dia punya keinginan bersekolah kembali. Mau jadi apa ketika dewasa nanti jika di zaman sekarang dia tamat SD pun tidak.

Perjalanan menuju kost ku sudah hampir tiba. Sebenarnya, masih banyak yang ingin aku ketahui dari anak ini. Tapi tak ada waktu lagi. Sehingga, aku hanya menyampaikan sedikit obrolan penutup yang semoga saja berguna untuknya. Aku menyarankan padanya untuk kembali bersekolah. “Bersekolahlah kembali. Kalau orang tuamu tak ada biaya untuk keperluan sekolahmu, kau mesti mengumpulkan uang hasil ojek payung ini untuk membeli LKS. Jadilah anak yang baik dan pintar, supaya kau mendapatkan kemudahan dalam hidupmu.” Lalu aku memberikan uang sewa payung. Kali ini, dia kubayar lebih dari biasanya yang pernah kuberikan pada pengojek payung yang lain. Dan dia mengucapkan, Iya, bu. Terimakasih bu. Permisi..”
 
Setelah masuk kamar kost, aku masih berfikir tentangnya. Benarkah apa yang disampaikannya itu? Dia tidak tinggal bersama kedua orang tuanya, melainkan sama neneknya. Kenapa demikian? Dia sendiri tidak tahu. Sepengetahuannya, sejak kecil, dia sudah tinggal bersama neneknya. Ayahnya seorang kuli bangunan dan ibunya berjualan kantong. Seperti apa kantong yang dijual ibunya itu, aku tak sempat menanyakannya lebih lanjut. Karena, saat bertanya itu tadi kami sedang menyebrangi jalan raya. Jadi harus konsentrasi juga untuk berhati-hati.

Aku teringat cerpen kompas yang pernah kubaca setahun yang lalu. Cerpennya mengisahkan seorang anak tukang ojek payung yang menjadi korban penindasan teman sejawatnya. Dari situlah aku mengetahui bahwa diantara sekian banyak anak pengojek payung pasti masih ada yang baik dan benar-benar bekerja karena membutuhkan uang untuk membantu keluarganya. Dan bisa jadi, anak yang tadi adalah salah satu dari pengojek payung yang benar-benar baik.

Semoga pertemuanku dengan pengojek payung tadi tidak sia-sia. Aku mendapat hikmah dari pertemuan ini. Ternyata, masih saja ada anak yang tidak bersekolah di zaman sekarang. Bukankah pendidikan merupakan salah satu factor yang berpengaruh pada kemiskinan dan tindak kejahatan..???  [Tuanputrie]

STRATEGI BELAJAR EFEKTIF

Pengen efektif dalam belajar dan mendapatkan hasil yang sempurna?? Ikutilah strategi berikut :
1.   Rajin Membaca
Membaca itu sarana yang paling tepat untuk memperoleh ilmu. Buktinya, Allah menurunkan Al Qur’an dengan suratnya yang pertama : Iqra’, bacalah. Berarti, Allah itu memerintahkan umatNya untuk rajin membaca.
Nah, kalo kalian pengen  mendapatkan hasil yang sempurna dalam belajar, rajinlah membaca. Setelah guru menjelaskan di kelas, sepulang sekolah bacalah kembali catatannya. Sebelum guru menjelaskan sebuah materi tertentu, bacalah terlebih dahulu materi tersebut di buku teks yang kalian punya, atau kalian pinjem di perpustakaan. Bacalah buku-buku pendukung materi belajar di sekolah, jangan Cuma mengandalkan buku paket yang digunakan oleh guru saja. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak referensi, sehingga akan memperkaya ilmu kita. Rajin-rajinlah membaca koran/majalah yang sekiranya dapat menambah wawasan ataupaun pengetahuanmu. Kalo kalian rajin membaca, saya yakin…keberhasilan sudah berada di depan matamu, tinggal kalian lanjutkan ke strategi berikutnya agar bisa menggenggam keberhasilan tersebut.

2.  Sering Berfikir
Apa yang sudah kalian baca di buku-buku tersebut, kemudian pikirkanlah, dicerna, dianalisis, dan dipahami. Pelajaran yang sudah dijelaskan oleh guru, setelah dibaca ulang di rumah, kemudian di pikirkan dan direnungkan, supaya kalian bisa lebih ingat dan lebih memahami pelajaran tersebut. Kalo sudah paham, insyaallah akan mudah menerima materi pelajaran berikutnya.

3.  Langsung Bertindak
Kalau sudah paham, langsung bertindak. Kerjakan soal-soal yang baru. Atau segera pelajari materi berikutnya yang akan diajarkan esok hari. Atau segera bertindak untuk mengaplikasikan pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Intinya, langsung saja bertindak. Bertindak apapun, yang bakal membuat kalian lebih memahami dan lebih menguasai bahkan bisa lebih mengembangkan materi pelajaran tersebut. Lakukan secara kontinu, istiqomah, dan pantang menyerah.

Ketiga strategi tersebut saling berkaitan dan berkelanjutan. Setelah membaca, pikirkan, kemudian bertindak. Pokoknya, jangan sampai ada salah satu proses yang terlewati. Misalnya, kalian hanya membaca saja, tanpa melakukan proses pemahaman dengan berpikir dan tidak bertindak langsung untuk mempelajari lebih dalam. Kalau begini, kalian tentunya tidak kan berhasil sempurna. [TuanPutrie]

MENGAPA ANAK SUKA BERBOHONG

Menurut pengamatan saya selama ini, secara umum ada empat alasan mengapa anak suka berbohong, yaitu :
1.   Takut dimarah

Takut dimarah orang tua, kakak, teman, ataupun guru, sepertinya sangat menjadi alasan kenapa anak berbohong pada kita. Coba saja diamati dalam lingkungan kita. Anak kita, adik kita, murid kita, ataupun anak tetangga kita pasti sebagian besar dari mereka pernah berbohong. Ketika anak pulang sekolah terlambat, misalnya. Pas ditanya orang tuanya, dia bilang habis belajar kelompok. Padahal dia jalan ke Mall dulu atau nongkrong-nongkrong sama teman-teman di kosan, atau ada alasan lain, yang kalo diketahui orang tuanya, dia bakal kena marah.
Seorang murid yang menyelewengkan uang SPP pemberian orang tuanya sehingga SPP nya nunggak, ketika ditanya oleh walikelasnya kenapa SPPnya belum dibayar, dia bilang bahwa orang tuanya sedang belum ada uang sehingga belum bisa membayar SPP. Bagi yang anak kos, paling-paling bilang bahwa kiriman belum sampai. “Belum dapat kiriman, Bu” begitulah dalihnya ketika walikelas mengingatkan untuk segera melunasi uang SPPnya.
Kemudian, ketika di rumah ditanya sama orang tuanya, uang SPPnya sudah dibayar atau belum, dia bilang “sudah”. Ambil langkah aman, pasti pikirnya begitu. Kalo dia bilang belum, pasti bakal kena hajar oleh ayahnya yang sangar dan dimaki-maki oleh ibunya yang cerewet. Ntar, kalo sang walikelas menyampaikan ke orang tuanya bahwa uang SPPnya belum dibayar, baru..tahu rasa.., Kelabakan..!
Bapak/ibu, teman-teman, ataupun para pelajar sekalian, pasti bisa mengamati  anak-anak dilingkungan anda. Bagi anak-anak yang pernah berbohong, pasti sepakat dengan pendapat saya ini dan pasti bilang, “Emang iya si.., dari pada jujur kena marah, lebih baik tidak jujur..” Iya gak?? Pasti deh, karena saya juga pernah ngalaminnya sih…, he..he..he..

2.  Menjaga Reputasi

Ada juga anak yang berbohong karena menjaga reputasinya, menjaga harga dirinya, menjaga namanya agar senantiasa dikenal baik oleh orang lain. Coba deh kita amati di lingkungan kita. Ketika ketahuan oleh orang tuanya bahwa uang SPPnya belum dibayarkan, dia pasti berdalih, “Dipinjem teman, Ma. Saya kasian liat temen saya benar-benar membutuhkan uang” Begitulah, ataupun mungkin ada alasan lain yang sejenis, intinya ingin melindungi diri dari pandangan buruk orang tuanya. Ingin mempertahankan posisinya sebagai anak baik yang selalu jujur dan suka membantu orang lain yang kesusahan.
Contoh lain ketika ulangan, misalnya. Para murid senang sekali mencontek, hanya karena ingin mendapat nilai tinggi. Dia rela melakukan penipuan, bahkan menipu diri sendiri untuk sebuah pujian “kamu anak yang pintar”. Kalau nilai ulangannya bagus, tentunya guru akan senang dan orang tua akan bangga. Tak tahulah mereka, apakah hasil dari anak tersebut halal atau tidak. Yang penting, nilainya bagus. Iya gak?
Jangankan dikalangan anak-anak, orang dewasa pun banyak yang melakukan hal ini. Contohnya aja bapak-bapak yang suka selingkuh. Pembaca sekalian boleh setuju boleh tidak kalo saya mangatakan bahwa selingkuh itu sama dengan berbohong. Dengan berselingkuh, dia telah membohongi istri dan anak-anaknya. Dia juga telah membohongi publik. Karena tidak mau dipandang buruk oleh istri, anak, ataupun lingkungannya, maka dia tidak mau mempublikasikan hubungannya dengan wanita lain. Dia memilih untuk menyembunyikan kelakuannya karena ingin menjaga agar reputasinya di mata orang lain tetap baik. Sungguh..keterlaluan. Iya gak?
Kalo ga percaya, amatilah lingkungan disekitar anda.., kebohongan itu dapat terjadi karena naluri seseorang ingin “mempertahankan nama baiknya”.

3.  Ingin Meraup Keuntungan

Tak sedikit anak berbohong karena ingin meraup keuntungan. Misalnya, uang LKS yang harganya Rp.7000,- dilaporkannya dengan orang tua Rp.10.000,-uang iuran kelas Rp. 20.000,- dia minta uang ke orang tuanya Rp.25.000,-, dan seterusnya. Ini semua dilakukan semata-mata supaya mendapat uang lebih yang bisa digunakan untuk memenuhi keinginan pribadinya yang sebenarnya tidak terlalu bermanfaat. “Dari pada minta terus terang tidak diberi, lebih baik aku korupsi.” Kebanyakan mereka berpendapat begitu.
Nah, begitulah manusia. Masih kecil saja sudah korupsi, apalagi yang sudah dewasa? Tindakan korupsi, baik itu dalam skala kecil maupun skala besar, seperti yang sering dilakukan oleh para pejabat di Negara kita ini, semuanya adalah suatu praktik “penipuan atau pembohongan” yang dilandasi oleh keinginan untuk meraup keuntungan pribadi yang melimpah. Tak pikir panjang lagi, bahwa sesungguhnya ada orang yang merasa dirugikan oleh tindakannya tersebut. Na’udzubillah.

4.  Penyakit

Ini yang paling berbahaya. Sering berbohong karena penyakit yang telah merajalela dalam dirinya. Kalau tidak berbohong, rasanya tidak tentram hidup. Penyakit suka berbohong, ini merupakan penyakit psikologi yang sangat berbahaya. Bisa jadi ini disebabkan karena kebiasaan berbohongnya telah dilakukan berulang ulang sehingga membentuk sebuah karakter pembohong dalam dirinya. Kalau seseorang, dari kecil sudah terbiasa berbohong, maka ketika dewasa dia akan semakin terbiasa untuk berbohong dengan tingkat yang lebih tinggi.
W”aspadalah…., kalo anak atau murid kita sudah terserang penyakit suka berbohong, sebaiknya perlu dibawa ke psikolog deh..!

Empat alasan tersebut, saya pikir bisa saling berkaitan satu sama lainnya. Maksudnya, seorang anak bisa saja berbohong karena salah satu alasan di atas, ataupun karena gabungan dari beberapa atau semua alasan di atas. Yang jelas, sebagai guru, orang tua, kakak, ataupun sebagai teman, sebaiknya kita berhati-hati terhadap anak yang suka berbohong, dan segera mencari solusinya, agar sang anak berhenti berbohong. Bagi yang merasa masih anak-anak, ataupun bahkan yang merasa pernah mengalami, mari kita renungkan, “Apa alasan utama saya berbohong??” Lalu.. Berhentilah berbohong, karena “Jujur” sepertinya lebih membahagiakan dan menentramkan jiwa. [TuanPutrie]

GAMPANG BELAJAR MATEMATIKA

MATEMATIKA, merupakan kepanjang dari : Membuat Aku Tidak Enak Makan Atau Tidur Itu Karena Asahotak...
Wadowh…mengerikan sekali ya?? Cuman ngasah otak aja sampe ga enak makan dan tidur. Tu lah..mangkanya bagi anak-anak yang cepat mengeluh, Matematika dijadikannya Momok di sekolahnya. Sehingga, bawaannya tegang melulu kalo mendengar kata Matematika. Malas, kalo dihadapkan dengan rumus-rumus matematika. Selebar apapun senyum dan selembut apapun suara sang guru ketika menjelaskan pelajaran matematika di kelas, tetap saja tidak masuk otak. Masuk lewat telinga kiri, kemudian belum sampai ke otak udah mental lagi keluar, akhirnya satupun penjelasan yang keluar lewat mulut gurunya yang sesabar dan secerdas apapun, tak ada yang nyangkut ke otak sama sekali. Satu hal yang menjadi penyebabnya, “cara pandang yang salah terhadap matematika”. Mereka udah berprasangka buruk duluan terhadap matematika. Pelajaran yang sulit lah, susah, menjengkelkan, dan melelahkan, begitulah anggapan sebagian besar siswa.
Namun, bagi anak yang suka dengan tantangan dan hobi berfikir, akan menjadikan kepanjangan MATEMATIKA di atas sebagai kekuatan bagi dirinya untuk selalu bekerja keras menaklukkan rumus-rumus matematika dan memecahkan persoalan-persoalan kehidupan yang berkaitan dengan Matematika. Dia akan semakin cinta dengan matematika, karena dengan mempelajari matematika, otaknya akan semakin terasah sehingga akan semakin tajam, meskipun harus kurang tidur ataupun tidak enak makan. He..he..he..
Tapi, terlepas dari kepanjangan matematika tersebut, pada dasarnya ada tiga cara gampang agar sukses belajar matematika, yaitu :

1.   Ubah cara pandang terhadap Matematika

Mulai sekarang, jangan lagi donk beranggapan bahwa matematika itu momok, matematika itu sulit dan menyebalkan. Ganti dengan anggapan bahwa Mathematics is Fun. Yakin deh, kalo cara pandang sudah berubah, maka sikap kita terhadap matematika juga akan berubah. Yang tadinya tidak suka, menjadi suka. Yang tadinya benci jadi cinta. De el el. Inget, kata Stephen R. Covey bahwa Paradigma itu melahirkan tingkah laku…

2.  Cari tahu aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, Trigonometri itu aplikasi dalam kehidupan sehari-harinya apa, Peluang itu apa, Fungsi Kuadrat itu apa, dan seterusnya. Kalo kalian udah tau kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan sadar bahwa matematika itu banyak manfaatnya dalam kehidupan, yakin deh..kalian pasti bakal tambah cinta sama matematika, dan so pasti kalian pasti bakal pinter matematika.

3.   Rajin latihan, jangan mudah putus asa.

Stephen R. Covey selanjutnya mengatakan bahwa sikap atau tingkah laku akan melahirkan kebiasaan, dan kebiasaan akan membentuk karakter. Nah, kalo kalian udah bersikap positif terhadap matematika, kalian pasti bakal senang untuk selalu mengulang pelajaran tersebut. Kalau sudah dilakukan berulang-ulang, kalian akan terbiasa berhadapan dengan matematika, dan akhirnya kalian akan menjadi cerdas matematika, sebuah karakter yang melekat dalam diri anda setelah kalian melakukan kebiasaan berinteraksi dengan matematika.
Jangan berputus asa jika berhadapan dengan soal-soal atau materi yang sulit, teruslah berlatih, pasti kalian mampu menaklukkan soal sesulit apapun. Ingat, matematika itu “pasti”, dari dulu sampai sekarang yang diajarkan juga cuma itu-itu aja. Jadi, yakinlah bahwa soal-soal dalam matematika pasti ada penyelesainnya dan itu pasti bisa kita kuasai keseluruhan. Ingat pepatah “Bisa karena biasa”. Kalian pasti bisa matematika, jika kalian terbiasa berinterkasi dengan matematika.

Percaya atau enggak, cobain aja dulu…! Saya yakin… asal beneran menjalankan jurus ampuh ini, kalian pasti bakal jadi The king of Mathematics. [TuanPutrie]